Selasa, 17 Oktober 2023

Hubungan Simulasi & Pemodelan (Ahmad Firdaus Zakaria) PDS5B

 Hubungan Simulasi dan Pemodelan dalam Sebuah Sistem

Pendahuluan:

Dalam dunia yang semakin kompleks saat ini, pemahaman yang mendalam tentang sistem menjadi sangat penting. Simulasi dan pemodelan adalah dua alat yang digunakan untuk mempelajari dan menganalisis sistem secara lebih mendalam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hubungan antara simulasi dan pemodelan dalam sebuah sistem.


Definisi Simulasi dan Pemodelan:

Simulasi adalah proses membuat model matematis atau komputer dari suatu sistem yang ingin dipelajari atau dipahami. Model ini digunakan untuk menggambarkan sistem perilaku dalam berbagai skenario. Pemodelan, di sisi lain, adalah proses membuat representasi abstrak dari suatu sistem menggunakan diagram, grafik, atau model fisik. Pemodelan membantu kita dalam memvisualisasikan sistem dan memahami hubungan antara komponen-komponennya.


Tujuan Simulasi dan Pemodelan:

Simulasi dan pemodelan memiliki tujuan yang sama, yaitu memahami dan menganalisis sistem perilaku. Dengan menggunakan simulasi, kita dapat menguji skenario yang berbeda dan melihat bagaimana sistem akan berperilaku dalam situasi yang berbeda. Simulasi memungkinkan kita untuk memprediksi hasil dari suatu kejadian dan mengoptimalkan kinerja sistem. Pemodelan, di sisi lain, membantu kita dalam merancang sistem baru dan memahami struktur serta hubungan antara komponen-komponennya.


Keuntungan Simulasi dan Pemodelan:

Simulasi dan pemodelan memiliki beberapa keuntungan yang sama. Pertama, mereka memungkinkan kita untuk menghindari risiko yang terkait dengan menguji sistem secara langsung. Dengan menggunakan simulasi dan pemodelan, kita dapat menguji berbagai skenario tanpa harus mengganggu sistem yang sebenarnya. Kedua, mereka memberikan kita maksud untuk menguji dan menganalisis sistem dalam lingkungan yang terkendali. Kita dapat mengubah variabel dan parameter sistem sesuai kebutuhan kita. Ketiga, simulasi dan pemodelan memungkinkan kita mengambil keputusan yang lebih baik. Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang sistem, kita dapat mengambil keputusan yang lebih informasi dan efektif.


Contoh Penggunaan Simulasi dan Pemodelan:

Simulasi dan pemodelan dapat digunakan dalam berbagai bidang. Misalnya, dalam ilmu komputer, simulasi dan pemodelan digunakan untuk menguji dan mengoptimalkan kinerja jaringan komputer. Dalam teknik, simulasi dan pemodelan digunakan untuk merancang dan memprediksi perilaku sistem mekanik. Dalam perekonomian, simulasi dan pemodelan digunakan untuk memprediksi dampak kebijakan ekonomi terhadap pasar. Contoh-contoh ini hanya sebagian kecil dari penggunaan simulasi dan pemodelan dalam berbagai bidang.


Kesimpulan:

Simulasi dan pemodelan adalah alat yang sangat penting dalam memahami dan menganalisis sistem. Mereka saling melengkapi dan memberi kita pemahaman yang mendalam tentang sistem perilaku. Dengan menggunakan simulasi dan pemodelan, kita dapat mengoptimalkan kinerja sistem, merancang sistem baru, dan mengambil keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami hubungan antara simulasi dan pemodelan dalam sebuah sistem.


Sumber : https://onlinelearning.uhamka.ac.id/my/

Selasa, 10 Oktober 2023

Definisi & Pemodelan Simulasi ( Ahmad Firdaus Zakaria)

 Simulasi adalah sebuah proses peniruan operasi sistem dunia nyata dengan memperhitungkan waktu. Metode ini dapat dilakukan secara manual atau menggunakan komputer. Simulasi melibatkan pembuatan data buatan dan sejarah buatan dari sistem yang dituju, pengamatan terhadap data dan sejarah tersebut, serta penarikan kesimpulan terkait dengan karakteristik sistem yang bersangkutan.

Dalam melakukan simulasi, langkah pertama adalah mengembangkan model simulasi yang akan digunakan. Evaluasi model ini biasanya melibatkan penggunaan komputer untuk mengestimasi karakteristik yang diharapkan dari model tersebut. Simulasi diperlukan dalam beberapa kondisi, seperti untuk mempelajari interaksi internal sistem yang kompleks, mengamati dampak perubahan lingkungan atau variabel internal terhadap sistem, meningkatkan kinerja sistem melalui pembangunan model, eksperimen desain baru, dan lainnya. Namun, ada situasi di mana simulasi tidak diperlukan, seperti jika masalah dapat diselesaikan secara sederhana, secara analitik, atau jika biaya dan sumber daya terbatas.

Model, dalam konteks simulasi, adalah representasi sederhana dari suatu sistem, proses, atau teori. Model-model ini dapat disederhanakan, dikontrol, digeneralisasi, atau diidealkan, dan tidak harus mencakup semua atribut dari sistem yang mereka wakili. Deskripsi model harus jelas dan praktis, sehingga sifat-sifat yang relevan dapat ditetapkan dengan baik.

Validasi model merupakan tahap penting dalam penggunaan model tersebut. Setelah divalidasi, model dapat digunakan untuk menyelidiki dan memprediksi perilaku sistem atau menjawab pertanyaan "what-if" untuk memahami lebih baik sistem tersebut. Ada berbagai tipe model, termasuk model fisik seperti model rumah atau jembatan, serta model matematis seperti persamaan E = mc².

Proses pembangunan model melibatkan tiga langkah utama, yaitu observasi sistem riil dan pengumpulan data, konstruksi model konseptual dengan asumsi dan hipotesis, serta penerjemahan model ke bentuk yang dapat diakses oleh komputer. Model yang akan dipelajari lebih lanjut adalah model simulasi peristiwa diskrit, yang merupakan model dinamik dan stokastik.


Sumber : https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/forum/view.php?id=408900 : https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/forum/view.php?id=408900


Selasa, 03 Oktober 2023

TUGAS 2 RUANG LINGKUP(AHMAD FIRDAUS) PDS5B23

 RUANG LINGKUP SIMULASI DAN PEMODELAN

Simulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menirukan atau memodelkan berbagai macam proses atau fasilitas dari dunia nyata. Dalam konteks keilmuan, simulasi digunakan untuk membuat asumsi-asumsi tentang bagaimana sistem tersebut beroperasi. Asumsi-asumsi ini sering berbentuk hubungan matematik atau logika yang membentuk model yang membantu kita memahami perilaku sistem.

Dalam beberapa kasus, hubungan yang membentuk model cukup sederhana sehingga dapat dipecahkan secara analitik menggunakan metode matematik seperti aljabar, kalkulus, atau teori probabilitas. Namun, ketika sistem menjadi terlalu kompleks untuk dievaluasi secara analitik, simulasi menjadi pilihan yang sangat berguna.

Simulasi melibatkan penggunaan komputer untuk mengevaluasi model numerik, dengan data digunakan untuk mengestimasi karakteristik yang diharapkan dari model tersebut. Aplikasi simulasi sangat luas, mencakup berbagai bidang seperti perancangan sistem manufaktur, evaluasi sistem persenjataan militer, penentuan persyaratan jaringan komunikasi, perancangan transportasi, evaluasi organisasi jasa, reengineering pabrik, kebijakan inventori, serta analisis keuangan dan sistem ekonomi.

Dengan simulasi, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana sistem di dunia nyata berfungsi, menguji berbagai skenario, dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam berbagai konteks. 

Berikut adalah contoh beberapa jenis permasalahan utama dimana simulasi dibangun menjadi alat yang bermanfaat:

– Perancangan dan analisis sistem manufaktur
– Evaluasi sistem persenjataan militer atau persyaratan militer lainnya
– Penentuan persyaratan hardware atau protokol untuk jaringan komunikasi
– Penentuan persyaratan hardware dan software untuk sistem komputer
– Perancangan dan operasional sistem transfortasi seperti bandara udara, jalan tol, pelabuhan laut dan jalan bawah tanah.
– Evaluasi rancangan pada organisasi jasa seperti call center, restoran cepat saji, rumah sakit dan kantor pos
– Reenginering pada pemilikan pabrik
– Penentuan kebijakan pemesanan barang pada sistem inventori
– Analisis keuangan atau sistem ekonomi

Dan ini adalah Alur hubungan Simulasi dengan Dunia Nyata


Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/forum/view.php?id=407150